news

2023-10-16

do compostable bags break down in landfill

Komprehensi terkait pengurangan limbah plastik telah menjadi prioritas global. Salah satu langkah yang diambil untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan tas komposabel yang dapat terurai di lahan penimbunan sampah. Tas komposabel diyakini menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan tas plastik konvensional. Namun, timbul pertanyaan, apakah tas komposabel benar-benar terurai di lahan penimbunan sampah?

Sebagai langkah awal, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan tas komposabel. Tas komposabel terbuat dari bahan alami seperti polihidroksialkanoat (PHA), asetat selulosa, atau polilaktat (PLA). Tas ini dirancang untuk terurai secara alami melalui proses dekomposisi yang disebut kompos. Proses ini membutuhkan kondisi khusus seperti kelembaban, suhu, dan waktu untuk mengubah materi menjadi humus yang berguna.

Sayangnya, di lahan penimbunan sampah, kondisi tidak memungkinkan terjadinya komposisi yang efektif. Lahan penimbunan sampah dirancang untuk mencegah dekomposisi alami. Sampah yang ditimbun di dalam tumpukan tertutup oleh lapisan tanah dan tidak mendapatkan sinar matahari, oksigen, dan air yang cukup. Oleh karena itu, bagi tas komposabel yang berakhir di lahan penimbunan sampah, proses dekomposisinya menjadi sangat lambat atau bahkan berhenti sama sekali.

Penelitian menunjukkan bahwa tas komposabel yang ditempatkan di lahan penimbunan sampah tidak mengalami perubahan signifikan dalam waktu yang lama. Bahkan, sejumlah tas komposabel telah ditemukan dalam kondisi yang relatif utuh setelah bertahun-tahun dalam lingkungan penimbunan sampah. Ini menimbulkan kekhawatiran akan akumulasi limbah plastik meskipun dikemas dalam bahan yang lebih mudah terurai.

Selain itu, tas komposabel yang tidak terurai dengan baik di lahan penimbunan sampah juga dapat menyebabkan masalah lingkungan yang lain. Salah satunya adalah pelepasan gas metana ke atmosfer. Metana adalah gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida dan diketahui berperan dalam pemanasan global. Ketika tas komposabel berada dalam kondisi yang tidak terurai, proses anaerobik terjadi dan metana dilepaskan ke udara dalam jumlah yang signifikan.

Perlu diingat bahwa kondisi di lahan penimbunan sampah sangat berbeda dengan kondisi di fasilitas pengomposan komersial. Di fasilitas pengomposan, suhu dan kelembaban diatur untuk mempercepat dekomposisi bahan organik. Tas komposabel yang ditempatkan di fasilitas ini dapat terurai dalam beberapa minggu atau bulan. Sayangnya, sebagian besar komunitas belum memiliki fasilitas pengomposan yang memadai dan sering kali mengandalkan lahan penimbunan sampah sebagai tempat pembuangan sampah.

Mengingat fakta bahwa tas komposabel tidak terurai dengan baik di lahan penimbunan sampah, penting bagi kita untuk menemukan solusi yang lebih berkelanjutan. Salah satu solusi yang mungkin adalah menghindari pemakaian tas plastik secara keseluruhan, baik itu tas plastik konvensional maupun tas komposabel. Mendorong masyarakat untuk menggunakan tas kain yang tahan lama atau membawa tas belanja sendiri adalah langkah yang lebih baik dalam mengatasi masalah limah plastik.

Dalam kesimpulannya, meskipun tas komposabel terbuat dari bahan yang dapat terurai secara alami, kemampuan mereka untuk benar-benar terurai di lahan penimbunan sampah masih menjadi perdebatan. Kondisi di lahan penimbunan sampah yang tidak mendukung proses dekomposisi alami menyebabkan tas komposabel menjadi terperangkap dalam lingkungan yang tidak memungkinkan degradasi yang efektif. Penting bagi kita untuk memahami keterbatasan dari tas komposabel dan merencanakan penghapusan limbah plastik yang lebih bertanggung jawab.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *