
how long does plastic take to decompose
Banyak orang tahu bahwa plastik adalah masalah besar di dunia saat ini. Namun, tahukah Anda berapa lama waktu yang diperlukan bagi plastik untuk terurai? Mungkin Anda terkejut mendengar bahwa plastik dapat bertahan selama ratusan tahun sebelum benar-benar terurai di alam.
Jenis plastik yang paling umum adalah plastik polietilena (PE) dan polipropilena (PP). Kedua jenis plastik ini merupakan bahan yang paling sulit diurai. Plastik PE dan PP adalah jenis plastik yang digunakan dalam berbagai produk, mulai dari kantong belanja, botol minuman, hingga mainan anak-anak.
Jadi, berapa lama waktu yang diperlukan untuk plastik PE dan PP terurai? Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pusat Riset Lingkungan Universitas Arizona, plastik polietilena rata-rata membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk terurai. Sedangkan plastik polipropilena membutuhkan waktu yang lebih lama lagi, yaitu sekitar 1000 tahun.
Pernyataan ini tentu saja sangat mencemaskan. Jika kita memikirkan berapa banyak produk plastik yang kita gunakan setiap hari, maka dampaknya terhadap lingkungan menjadi semakin jelas. Banyak plastik yang akhirnya berakhir di lautan, menyebabkan masalah serius bagi kehidupan laut dan hewan-hewan di dalamnya. Hewan-hewan laut sering kali terperangkap atau memakan plastik, yang dapat menyebabkan cedera atau bahkan kematian.
Saat ini, kita harus fokus pada cara untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang sulit terurai ini. Salah satu langkah yang bisa kita ambil adalah dengan menggunakan tas belanja kain atau tas serbaguna yang dapat digunakan berulang kali. Dengan mengganti kantong plastik dengan tas kain, kita dapat meminimalkan produksi sampah plastik dan berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan.
Selain itu, kini telah ada inovasi dalam pengolahan plastik dan teknologi daur ulang. Beberapa perusahaan telah berhasil menciptakan metode untuk mendaur ulang plastik menjadi bahan yang dapat digunakan kembali. Misalnya, beberapa produsen telah menggunakan daur ulang botol plastik menjadi serat yang digunakan dalam pakaian atau amalat olahraga.
Namun, perlu diingat bahwa daur ulang tidak selalu merupakan solusi yang sempurna. Bahkan meskipun plastik didaur ulang, prosesnya cukup sulit dan mahal. Selain itu, perlu ada infrastruktur yang memadai untuk mendaur ulang plastik, yang saat ini masih belum tersebar luas.
Selain metode daur ulang, beberapa penelitian baru-baru ini juga telah menemukan mikroba yang dapat memakan plastik. Mikroba ini memiliki kemampuan untuk mengurai plastik lebih cepat daripada proses alami tanpa bantuan mikroba. Namun demikian, penelitian ini masih dalam tahap awal dan butuh waktu untuk pengembangan lebih lanjut sebelum dapat menjadi solusi yang praktis.
Mengatasi masalah plastik sekali pakai yang sulit terurai ini memang bukan tugas yang mudah. Namun, dengan kesadaran dan tindakan kolektif, kita dapat melakukan perubahan positif dalam melawan pencemaran plastik. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendukung daur ulang, dan mendukung penelitian untuk alternatif plastik yang lebih ramah lingkungan adalah langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi dampak negatif plastik pada lingkungan.
Dalam kesimpulannya, plastik merupakan masalah serius yang perlu kita hadapi dengan serius. Waktu yang dibutuhkan untuk plastik terurai sangat lama, dan dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan laut sangat buruk. Namun, dengan tindakan kolektif dan kesadaran, kita dapat mengurangi produksi sampah plastik dan mencari solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan.