
making biodegradable plastic research paper
Penelitian tentang Pembuatan Plastik Bioramah Lingkungan
Penggunaan plastik sekali pakai telah menjadi masalah global yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Plastik yang tidak ramah lingkungan ini terutama berasal dari produk-produk plastik yang memiliki masa pakai pendek, seperti kantong belanja, botol air, dan wadah makanan. Seiring dengan peningkatan kesadaran akan dampak negatif dari penggunaan plastik konvensional terhadap lingkungan, penelitian tentang pembuatan plastik bioramah lingkungan telah menjadi subjek yang semakin populer.
Plastik konvensional terbuat dari bahan yang tidak mudah terurai oleh organisme hidup. Proses dekomposisi plastik ini dapat membutuhkan waktu berabad-abad, berkontribusi pada penumpukan sampah yang merugikan lingkungan dan ekosistem. Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti telah berusaha untuk mengembangkan jenis plastik yang mudah terurai dan tidak meninggalkan jejak lingkungan yang berkelanjutan.
Salah satu pendekatan yang paling banyak diadopsi adalah menggunakan bahan-bahan alami untuk membuat plastik biodegradable. Contoh bahan-bahan alami yang sering digunakan adalah pati jagung, pati kentang, dan selulosa. Bahan-bahan ini mudah didapat, terbarukan, dan memungkinkan pembuatan plastik yang lebih ramah lingkungan.
Proses pembuatan plastik bioramah lingkungan pertama kali melibatkan pembuatan polimer dari bahan-bahan alami tersebut. Polymerisasi adalah proses kimia yang mengubah molekul-molekul kecil menjadi rantai panjang yang disebut polimer. Dalam konteks pembuatan plastik biodegradable, proses ini melibatkan polimerisasi monomer-monomer alami seperti asam laktat atau glikosida.
Setelah polimer terbentuk, langkah selanjutnya adalah membentuk plastik dengan berbagai metode manufaktur. Salah satu metode yang umum digunakan adalah ekstrusi. Dalam proses ekstrusi, polimer cair dimasukkan ke dalam mesin ekstruder, diberi suhu dan tekanan yang tepat, dan kemudian dikeluarkan melalui cetakan untuk membentuk produk plastik yang diinginkan. Metode lainnya adalah pengecoran, di mana polimer cair dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras sebelum diambil.
Namun, meskipun telah ada kemajuan signifikan dalam pengembangan plastik bioramah lingkungan, masih ada beberapa tantangan yang perlu diselesaikan. Salah satunya adalah menemukan bahan pengikat atau aditif yang sesuai untuk memperkuat dan memberikan sifat-sifat yang diinginkan pada plastik ini. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mencampurkan bahan-bahan seperti serat alami, misalnya serat hamp atau serat rami, dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan biodegradasi plastik.
Selain itu, penting juga untuk diingat bahwa penggunaan plastik bioramah lingkungan juga harus diperhatikan dalam aspek limbah. Meskipun plastik ini mudah terurai dalam kondisi tertentu, mereka harus dibuang dengan benar agar bisa terurai secara alami. Ketidakpedulian terhadap limbah plastik biodegradable dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti kontaminasi air dan kerusakan ekosistem yang disebabkan oleh polusi plastik.
Seiring dengan peningkatan kesadaran akan dampak negatif penggunaan plastik konvensional dan kebutuhan akan penggunaan plastik yang lebih ramah lingkungan, penelitian tentang pembuatan plastik bioramah lingkungan terus berkembang. Progres ini membuka peluang bagi adopsi lebih luas dari plastik terurai lingkungan dalam industri manufaktur dan gaya hidup sehari-hari. Namun, penting bagi konsumen untuk tetap sadar akan cara yang benar untuk membuang dan mendaur ulang plastik ini agar dapat diuraikan secara alami oleh lingkungan.